Web Service: Pengertian, Teknologi Pendukung, Cara Kerja, dan Contoh Penerapan
Semakin hari jumlah orang yang mengakses internet semakin banyak, termasuk masyarakat Indonesia. Berdasarkan keterangan dari We Are Social di tahun 2020, jumlah pengguna internet yang ada di Indonesia mencapai 175,4 juta. Angka tersebut meningkat sebanyak 17% atau 25 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan jumlah pengguna internet tersebut sebenarnya bukan hal yang mengejutkan. Hal ini karena setiap tahun angkanya memang selalu naik. Terlebih lagi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini di mana hampir. Berbagai aktivitas disarankan untuk dilaksanakan secara online. Inilah yang menyebabkan angka pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan.
Di era pandemi ini memang internet telah digunakan sebagai media bukan hanya untuk hiburan melainkan untuk kegiatan belajar mengajar, bekerja, maupun keperluan yang lainnya. Internet telah menjadi menjelma sebagai kebutuhan sehari-hari yang harus kita penuhi di dalam menjalankan berbagai aktivitas seperti meeting online, belajar online, WFH (Work from Home), transkasi, reservasi, dan lain-lain.
Ketika jumlah pengguna internet meningkat, maka jumlah pengunjung website pun juga akan meningkat. Berbagai laman website terutama yang menyediakan informasi untuk belajar atau bekerja akan mengalami kenaikan trafik yang cukup signifikan. Akan tetapi, jumlah pengunjung yang semakin banyak tersebut juga berdampak pada beban yang semakin berat atau overload.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan kecepatan akses pada sebuah laman website menjadi lambat. Bahkan kemungkinan terburuknya adalah website tersebut tidak bisa dibuka alias error. Bukan itu saja, website tersebut juga berpotensi mengalami risiko lainnya yang bahkan lebih berbahaya yaitu peretasan.
Oleh sebab itu, setiap website harus mampu meningkatkan kecepatan aksesnya. Jangan sampai pengunjung dibuat menunggu terlalu lama ketika mengunjungi atau membaca konten pada website tersebut. Selain itu, website tersebut juga harus memiliki tingkat keamanan yang baik serta interoperabilitas. Caranya adalah dengan memanfaatkan web service.
Pengertian Web Service
Sebenarnya terdapat beberapa pengertian yang berkaitan dengan web service seperti di bawah ini:
- Web service merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk pertukaran informasi/pesan dengan menggunakan sistem XML yang berbasis internet yang nantinya akan berfungsi untuk berkomunikasi antara aplikasi satu dengan aplikasi yang lain
- Web service merupakan kumpulan protokol serta standar terbuka untuk melakukan pertukaran data di antara aplikasi maupun sistem
- Web service merupakan sebuah cara atau metode komunikasi yang dilakukan antar mesin dengan menggunakan sebuah bahasa yang bersifat independen yang tidak terikat dengan sistem operasi maupun bahasa pemrograman tertentu. Misalnya Java tidak hanya digunakan untuk berinteraksi dengan Java melainkan juga bisa digunakan pada Phyton
Berdasarkan pengetian-pengertian tersebut, maka kita bisa mengartikan web service sebagai aplikasi yang sudah tersedia di internet yang di dalamnya terdiri dari berbagai protokol serta standar terbuka yang di dalamnya memiliki sistem pertukaran informasi atau pesan berbasis XML untuk digunakan bertukar data antara perangkat satu ke perangkat yang lain di dalam sebuah format klien-server.
Fungsi serta metode yang ada di dalam server tersebut bisa dipanggil secara independen meskipun dari jarak yang jauh sekali pun dengan memanfaatkan aplikasi, sistem operasi, maupun bahasa pemrograman.
Teknologi Pendukung Web Service
Terdapat empat teknologi pendukung yang terdapat pada web service yaitu:
- SOAP atau Simple Object Access Protocol
- REST atau Representation State Transfer
- WSDL atau Web Service Definition Language
- WDDX atau Web Distributed Data Exchange
Cara Kerja Web Service
Lalu bagaimana cara kerja web service? Dalam menjalankan tugasnya, web service menggunakan teknologi pendukung seperti REST, SOAP, WDDX, WSDL, maupun beberapa protokol standar terbuka seperti FTP, HTTP, dan juga SMTP. Secara umum, pesan yang dikirim oleh klien akan berformat REST atau SOAP.
Keduanya ini bisa kita ibaratkan sebagai amplop yang di dalamnya memuat pesan yaitu dokumen XML. Dokumen tersebut akan ditransfer ke jaringan dengan melalui berbagai protokol standar seperti HTTP.
Sementara itu, respon atau service yang berasal dari server ke klien akan direpresentasikan web service menggunakan format JSON, XML, CSS, HTML, JS, maupun format yang lainnya. Akan tetapi secara umum memang akan dikirim dalam format HTML, XML, maupun JSON. Adapun mengenai cara kerja web service pada sistem login bisa Anda simak berdasarkan ilustrasi di bawah ini :
Ilustrasi Cara Kerja Web Service
Terdapat dua aplikasi yang sama-sama independen, kita sebut saja aplikasi A dan aplikasi B. Aplikasi A ada di dalam HTTP aplikasi A sementara aplikasi B berada di dalam HTTP aplikasi B. Aplikasi A yang merupakan klien akan mengirim request ke aplikasi B yang berperan sebagai server berupa pesan XML.
Pesan yang dikirim oleh aplikasi A tersebut yaitu pesan XML mengenai username dan password yang dikirim ke server (aplikasi B) melalui web service. Kemudian web service akan melakukan pengecekan terhadap validitas pesan XML dan kemudian mengubahnya menjadi request atau permintaan klien agar mudah dipahami oleh aplikasi B.
Aplikasi B akan memproses serta merespon pesan tersebut menggunakan format dokumen JSON atau XML yang disimpan di dalam database klien yaitu berupa TRUE/FALSE bagi klien. Web service akan mengirim respon berupa pesan XML yang berasal dari aplikasi B ke aplikasi A.
Aplikasi A akan membaca pesan tersebut yang merupakan hasil dari proses login. Jika data mengenai username dan password tersebut valid, maka hasilnya akan TRUE. Sebaliknya, jika username atau password yang dimasukkan salah atau tidak valid, maka hasilnya akan FALSE.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah kami berikan, kita bisa memperoleh kesimpulan bahwa web service merupakan sebuah aplikasi yang dirancang agar bekerja di balik layar.
Aplikasi tersebut berfungsi untuk menyediakan layanan berupa pertukaran data antara aplikasi atau dengan aplikasi lain yang memiliki platform berbeda, bisa antara aplikasi klien dan aplikasi server.
Klien akan mengirim request ke server dengan melalui web service pada format apa saja misalnya URI, JSON, XML, dan lain sebagainya. Sementara itu, web service akan mengembalikan respon tersebut dari server ke klien menggunakan format JSON, XML, maupun HTML.