web site hit counter
Tech News

4 Jenis Konten YouTube yang Tidak Bisa Dimonetisasi Ditahun 2024

Sebelum jadi YouTube, pelajari 4 jenis konten YouTube yang tidak bisa dimonetisasi di tahun 2024 secara lengkap beserta dengan alasan.

YouTube adalah salah satu situs platform video yang banyak dikunjungi oleh netizen. Selain bisa menonton video, kita juga bisa mengupload video ke produk Google yang satu ini.

Agar bisa memposting video di YouTube, kita harus membuat channel YouTube terlebih dahulu. Caranya mudah sekali, kita hanya perlu bermodalkan akun Google saja.

Membuat saluran YouTube kini banyak dilakukan oleh para netizen, selain bisa dijadikan tempat untuk memposting karya, kita juga bisa mendapatkan penghasilan.

Ada beberapa hal yang harus dipikirkan matang-matang ketika kamu hendak membangun channel YouTube.

Selain menentukan nama channel dan juga logo nya, kamu juga harus menentukan jenis konten yang ingin di unggah ke channel YouTube yang kamu kelola.

Menentukan jenis konten YouTube memang lah sangat penting untuk dilakukan. Karena, tidak semua konten bisa dimonetisasi.

Apa itu Monetisasi?

Monetisasi YouTube adalah sebuah program dari YouTube untuk memberi para kreator atau pengelola channel untuk akses ke fitur monetisasi YouTube.

Program yang juga dikenal dengan sebutan Program Partner YouTube ini juga memungkinkan pembagian keuntungan dari iklan yang ditayangkan di konten Anda.

Bisa dibilang, Program Ini adalah salah satu cara bagi kamu yang memungkinkan kamu untuk bisa menghasilkan uang dari YouTube.

7 Konten YouTube yang Tidak Bisa Dimonetisasi Tahun 2024

Supaya konten yang kamu buat tidak sia-sia, kamu harus mengetahui dan menghindari beberapa jenis konten yang tidak bisa dimonetisasi di YouTube, antara lain:

1. Konten Reupload

Supaya channel YouTube kamu bisa dimonetisasi dan kamu bisa mendapatkan penghasilan, jangan pernah untuk mengunggah konten reupload di channel YouTube kamu.

Apa itu konten Reupload? Seperti yang diketahui, konten Reupload adalah konten yang didapatkan dari channel lain dan di unggah kembali di channel kita.

Walaupun video yang kamu unggah sebelumnya sudah kamu edit kembali atau dipotong-potong lalu digabung menjadi video baru, video tersebut masih tetap dikategorikan sebagai konten reupload.

Kalau kamu mengupload konten Reupload maka kamu akan mendapatkan teguran. Biasanya jika ada orang lain yang mengunggah video kita, maka informasinya bisa kamu lihat di laman copyright di YouTube Studio.

2. Konten Buatan AI

Di zaman modern seperti sekarang ada banyak sekali teknologi yang bisa memudahkan kita untuk berkreasi, salah satunya adalah AI yang juga bisa memudahkan kita untuk membuat konten YouTube.

Jika sebuah video berisikan naskah, gambar serta suaranya dibuat menggunakan AI, konten tersebut akan terdeteksi sebagai konten buatan AI dan kamu akan mendapatkan teguran Konten berulang.

Selain mendapatkan teguran, konten yang dibuat 100% menggunakan Ai juga akan sulit untuk dimonetisasi. Jadi disarankan untuk tidak mengunggah konten seperti ini.

3. Konten Kumpulan Lagu

Konten kumpulan lagu dikenal sebagai salah satu konten yang bisa kita temukan dengan mudah ketika mengakses YouTube. Selain berbentuk album, konten ini biasanya menyuguhkan lagu-lagu dari genre tertentu, kumpulan lagu yang sedang viral dan lain sebagainya.

Kalau kamu ingin mendapatkan penghasilan dari YouTube, usahakanlah untuk tidak membuat konten seperti itu karena pasti akan mendapatkan peringatan teguran copyright.

Selain mendapatkan teguran copyright, konten kumpulan lagu juga pasti akan sulit untuk dimonetisasi.

Jangan kan konten kumpulan lagu, menggunakan lagu orang lain dengan durasi beberapa detik saja akan mendapatkan teguran hak cipta.

Oleh karena itu supaya tidak sia-sia, harap jauhi konten kumpulan lagu yang sudah pasti melanggar hak cipta dan sulit untuk dimonetisasi.

4. Konten Rekaman Game yang Tidak Diedit

Konten yang membahas tentang gaming banyak disukai oleh kawula muda. Windah Basudara dan Jess No Limit adalah beberapa contoh YouTuber Gaming yang sukses besar.

Konten channel YouTube yang membahas mengenai gaming biasanya menyuguhkan konten rekaman gameplay game yang dimainkan menggunakan smartphone atau PC.

Tahukah kamu? Ternyata konten rekaman game juga tergolong sebagai konten yang sulit untuk dimonetisasi karena akan dianggap sebagai konten berulang.

Tapi perlu diingat bahwa konten rekaman game yang ditandai sebagai konten reupload dan sulit untuk dimonetisasi adalah konten rekaman game yang langsung di upload tanpa diedit terlebih dahulu.

Supaya konten gaming kamu bisa dimonetisasi dan tidak mendapatkan peringatan konten berulang, pastikanlah bahwa kamu sudah mengeditnya terlebih dahulu.

Kamu bisa menambahkan facecam, watermark, logo channel, suara reaction, suara komentar, efek-efek dan overlay lainnya yang biasa terlihat di video gaming.

5. Konten Looping atau Video ASMR

Selain keempat jenis video yang sudah dijelaskan tadi, konten looping atau Video ASMR juga dikenal sebagai konten yang tidak dapat dimonetisasi di YouTube.

Apa itu konten looping atau video ASMR? Video Looping adalah video yang berulang atau diulang-ulang, contohnya seperti video suara hujan, suara petir, dan lain sebagainya.

Kalau kamu ingin mengunggah video looping seperti ini, pastikanlah kamu mengubah formatnya menjadi live streaming. Pastikan juga bahwa channel YouTube kamu sudah dimonetisasi sebelumnya.

Kalau kamu baru membuat channel YouTube atau masih belum melalui proses monetisasi, disarankan untuk tidak mengunggah konten looping atau video ASMR.

6. Konten Video Reaction

Konten video reaction dikenal sebagai konten yang banyak ditonton oleh pengunjung YouTube.

Oleh karena itu, banyak konten kreator yang berlomba-lomba untuk membuat konten seperti ini.

Biasanya, pada video reaction terdapat facecam pemilik channel yang akan bereaksi mengenai video yang diputar.

Tahukah kamu? Ternyata konten video reaction juga termasuk video yang tidak dimonetisasi kalau konten tersebut minim reaction pada facecam pemilik channel.

Kalau kamu ingin membuat konten video reaction yang bisa dimonetisasi, buatlah video dengan komentar dari video yang kamu lihat. Jangan hanya memberi ekspresi apalagi tidak ada komentar sekali.

7. Konten Video Foto Slideshow

Dari namanya, sebagian besar pembaca mungkin sudah mengetahui atau sering melihat video yang berisikan gambar atau tampilan foto saja ini.

Konten video foto slideshow tidak direkomendasikan untuk kamu yang baru saja membuat channel YouTube. Karena konten seperti ini tidak bisa dimonetisasi.

Selain tidak bisa dimonetisasi, konten video foto slideshow juga akan mendapatkan konten teguran berulang.

Akhir Kata

Nah itulah dia 7 jenis konten YouTube yang tidak bisa dimonetisasi di tahun 2024 ini. Harap hindari ketujuh konten diatas kalau kamu ingin mendapatkan penghasilan dengan mengelola channel YouTube, terimakasih sudah membaca.

Dimas

Seorang blogger yang hobi menulis artikel seputar teknologi, games, dan otomotif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Alasan untuk Mematikan Adblock

Untuk dapat mengakses konten kami, silahkan terlebih dahulu mematikan plugin Adblock. Karena di beberapa fitur tidak dapat digunakan ketika anda menggunakan Adblock.