Penemu Bohlam Lampu Adalah Thomas Alva Edison

Pernahkah kamu berfikir, kalau sinar bola kaca yang disebut lampu ini ternyata sukses merubah peradaban manusia ke arah modern.

Keberadaan lampu saat ini memang sangat kita butuhkan, contohnya untuk menerangkan rumah, penerangan jalan, berfungsi juga sebagai penghangat, hingga simbol komunikasi.

Jauh sebelum peran lampu bisa kita rasakan seperti era sekarang, seperti apa awal mula ditemukannya teknologi tersebut?

Akan kami rangkumkan sekilas tentang sejarah penemu bohlam lampu adalah Thomas Alva Edisons, dan melihat perkembangan teknologi ini dari masa ke masa sampai dapat merubah kehidupan manusia.

Sejarah Penemuan Bohlam Lampu

Benarkah penemu bohlamp lampu adalah Thomas Alva Edisons? Dalam buku pelajaran jaman dulu memang disebutkan kalau penemu lampu adalah beliau. Tetapi ternyata tidak sepenuhnya Thomas menjalankan penemuannya ini sendiri.

Diawali dari tahun 1800-an, seorang bernama Alessandro Volta asal Italia ini berhasil menemukan konsep bahwa aliran listrik dapat dihantarkan lewat tembaga, seng, kardus, air garam dengan menggunakan kawat tembaga.

Hadirnya konsep tentang aliran listrik ini, menuntun banyak penemu untuk berkompetisi menemukan kombinasi teknologi yang mereka ciptakan sendiri-sendiri.

Intinya bagaimana caranya aliran listrik tersebut bisa lebih stabil, dan sangat ramah digunakan dalam konsumsi kebutuhan rumah tangga.

Humphry Davy, di tahun 1802 yang merupakan penemu asal Inggris ini berhasil menciptakan aliran listrik di sebuah platinum yang ia desian berbentuk busur, sehingga dapat menghasilkan pancaran cahaya terang.

Sampai pada akhirnya Davy berhasil mendesain dua buah karbon yang berdekatan lalu ia dialiri dengan listrik, sehingga muncul pancaran sinar yang lebih terang.

Akan tetapi efek dari lampu buatan Davy yang terlalu terang ini, dampaknya menjadi cepat terbakar, boros konsumsi listrik, dan tidak ramah untuk kebutuhan rumah tangga.

Disinilah lahirnya benda elektrik bercahaya yang digunakan untuk penerangan. Lanjut di tahun 1831, Michael Faraday kemudian menyempurnakan penemuan dari Davy yang mana adalah muridnya sendiri.

Faraday berencana menyusunnya menjadi skala yang lebih besar, dan membutuhkan teknologi generator.

Akan tetapi efek dari lampu buatan Davy yang terlalu terang ini, efeknya cepat terbakar, boros konsumsi listrik, dan tidak ramah untuk kebutuhan rumah tangga.

Melalui Faraday, temuan dari Davy tersebut berhasil dikembangkan hingga menjadi suatu alat seperti lampu persimpangan jalan dan mercusuar.

Lanjut di tahun 1840, Frederick de Moleyns, penemu asal Inggris ini turut andil dalam mengembangkan teknologi lampu. Keberhasilannya tersebut bisa sampai bisa menciptakan paten untuk lampu pijar.

Sistem dari penerangan buatan Frederick ini menggunakan dua buah kawat platina, yang dipakai untuk memanaskan karbon bubuk. Temuannya juga sudah mengaplikasikan bola kaca berfungsi sebagai media pancaran lebih terang.

Akan tetapi penemuannya juga masih belum sempurna, masih ditemui kendala seperti kawat cepat meleleh, sehingga masih terlalu mahal dari segi perawatan.

Perkembangan teknologi lampu terus digencarkan oleh para ilmuan, termasuk di tahun 1860 seorang bernama Joseph Swan bisa menciptakan lampu berbentuk bola yang kedap bertujuan untuk mengurangi oksidasi ruang.

Bahan yang digunakan dalam lampu buatannya ini memakai kertas karbon, bermaksud agar lebih murah dari segi produksi. Sayangnya temuan kali ini belum juga sempurna, lampunya hanya bisa bertahan beberapa menit saja karena pembakaran kurang sempurna.

Mengaca para pendahulunya, membuat Thomas Alva Edison tergerak untuk memperbaiki semua kekurangan teknologi temuan lampu pada saat itu.

Di tahun 1879, Edison dibantu dengan timnya telah melakukan sebanyak 6000 percobaan untuk menciptakan bahan kawat bola lampu yang tidak mudah terbakar.

Sampai pada titik Edison memutuskan untuk memakai kawat berukuran tipis, karena ia rasa bisa mereduksi pembakaran dan lebih efisien.

Ia menyempurnakan juga ruang kedap udara dari desain Joseph Swan, hingga pada pertama kalinya lampu ini dapat menyala sampai 600 jam.

Karena value temuan lampu dari Edison ini jauh sangat efisien dari sebelumnya, maka dirasa sangat cocok untuk kebutuhan rumah tangga. Hingga kini teknologi lampu sudah berkembang pesat dan bisa dirasakan oleh banyak orang.

Mengenai pertanyaan penemu bohlamp lampu adalah Thomas Alva Edisons itu jawabannya sudah bisa kalian lihat diatas. Kalau ternyata banyak serangkaian penemuan yang dilakukan ilmuan atau peneliti dalam menghasilkan energi yang murah, ramah, dan sangat reliabel.

Akhir Kata

Terjawab sudah siapa penemu lampu yang sebenarnya, diatas sudah kami rangkumkan sejarah perkembangan teknologi alat penerangan dari masa ke masa. Semoga bermanfaat.