web site hit counter
Movie

Tuai Pro Kontra, 8 Film Kontroversial Indonesia yang Panen Pujian

Dewasa ini, industri film Indonesia semakin berkembang. Semakin banyaknya film Indonesia yang menembus kancah internasional merupakan salah satu bukti kuat bahwa film karya anak bangsa ini kalah bagusnya dengan film buatan luar negeri.

Selain itu, kini semakin mudah menemukan film-film Indonesia berkualitas tinggi yang sukses di pasaran. Dibalik itu semua, nyatanya ada beberapa film asli Indonesia yang menuai kontroversi hingga kecaman.

Kontroversi ini biasanya disebabkan oleh cerita film yang mengandung isu sensitif, SARA, pornografi, pemberontakan, konspirasi, hingga orientasi seksual.

Meski begitu, kontroversi yang melekat dalam sejumlah film Indonesia ini tidak menghalangi mereka untuk menggapai kesuksesan di luar negeri. Bahkan beberapa diantaranya meraih penghargaan bergengsi tingkat dunia. Dan memang film-film ini agak susah didapatkan dari situs download film yang beredar di internet.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut dirangkum daftar film Indonesia kontroversial yang mendapat pujian di mancanegara.

1. Jagal (2012)

Film Jagal (2012)
Film Jagal (2012)
🎬 Judul: Jagal
πŸ“… Tanggal Rilis: 31 Agustus 2012 – Telluride Film festival
8 September 2012 – Toronto International Film festival
1 November 2012 – Denmark
28 Juni 2013 – Britania Raya
⭐ Cast: Anwar Congo
Herman Koto
Adi Zulkadry
Sakhyan Asmara
Haji Anif
Ibrahim Sinik
Safit Pardede
Japto Soerjosoemarno
Jusuf Kalla
Suryono
Syamsul Arifin
πŸŽ₯Β Sutradara: Joshua Oppenheimer
Christine Cynn (Co-Sutradara)
Anonim (Co-Sutradara)
✍️ Penulis:
πŸŽ₯ Produser: Signe Byrge Sorensen
Errol Morris (Eksekutif)
Andre Singer (Eksekutif)
Joram Ten Brink(Eksekutif)
πŸŽ₯ Sinematografi Carlos Arango de Montis
Lars Skree
πŸŽ₯ Penyunting Niels Pagh Andersen
Janus Billeskov Jansen
Mariko Montpetit
Charotte munch
Bengtsen
Ariadna Fatjo-Vilas
Mestre
🎡 Musik Elin Oyen Vister
🏠 Rumah Produksi Final Cut for Real DK
πŸ•’ Durasi 122 Menit
159 Menit (Adegan Sutradara)

 

Dirilis pada tahun 2012, film dengan nama lain β€œThe Act of Killing” ini menuai banyak kontroversi karena mengangkat cerita pembantaian massal pada tahun 1965.

Jagal dianggap dapat membangkitkan semangat komunisme, karena memperlihatkan kisah pelaku pembunuhan anti-PKI yang menjustifikasi kekejamannya sebagai sebuah perbuatan eroic.

Selain itu, film ini juga menampilkan banyak adegan pembunuhan yang dikemas dengan cukup eksplisit.

Meski diboikot tayang di Indonesia, film yang disutradarai oleh Joshua Oppenheimer ini sukses besar di luar negeri.

Jagal berhasil meraih sejumlah nominasi dan penghargaan di berbagai ajang bergengsi, diantaranya adalah :

  • British Academy Film and Television Arts Awards 2013 untuk kategori Dokumenter Terbaik
  • Asia Pacific Screen Awards untuk kategori Film Dokumenter Terbaik
  • Bergen International Film Festival untuk kategori Checkpoints Prize
  • nominasi kategori Film Dokumenter Terbaik di ajang Academy Awards ke-86

2. Dua Garis Biru (2019)

Dua Garis Biru (2019)
Dua Garis Biru (2019)
🎬 Judul: Dua Garis Biru
πŸ“… Tanggal Rilis: 17 Juni 2019 – Penayangan Khusus
11 Juli 2019 – Indonesia
3 Oktober 2019 – Malaysia dan Brunei
10 Oktober 2019 – Singapura
⭐ Cast: Angga Yunanda
Adhisty Zara
Lulu Tobing
Cut Mini Theo
Dwi Sasono
Arswendi Nasution
Rachel Amanda
πŸŽ₯Β Sutradara: Gina S. Noer
✍️ Penulis:
πŸŽ₯ Produser: Chand Parwez Servia
Fiaz Servia
πŸŽ₯ Sinematografi Padri Nadeak
πŸŽ₯ Penyunting Aline Jusria
🎡 Musik Andhika Triyadi
🏠 Rumah Produksi Kharisma Starvision Plus
Wahana Kreator Nusantara
πŸ•’ Durasi 113 Menit

 

Belum lama ini, masyarakat Indonesia sempat dibuat ramai oleh kontroversi dari film Dua Garis Biru.

Bahkan film yang dibintangi oleh Zara Adhisty dan Angga Yunanda ini sempat mendapat kecaman agar tidak ditayangkan di bioskop.

Kontroversi yang terjadi berasal dari plot cerita yang mengisahkan tentang sepasang remaja SMA yang terjebak dilema karena masalah hamil di luar nikah.

Plot cerita ini dianggap mempromosikan budaya seks bebas untuk remaja. Padahal jika ditonton dengan seksama, film garapan Gina S. Noer ini memiliki pesan pentingnya seks edukasi dengan tema keluarga.

Meski sempat mendapat kontroversi di awal penayangannya, Dua Garis Biru malah sukses menjadi film kedua yang paling banyak ditonton di tahun 2019.

Berada dibawah posisi film Dilan 1991, Dua Garis Biru meraih total 2.538.473 penonton.

Selain itu, film ini juga berhasil meraih berbagai penghargaan di sejumah ajang bergengsi. Dua Garis Biru berhasil memboyong dua Piala Citra untuk kategori Pemeran Pendukung Terbaik dan Penulis Skenario Terbaik.

Film ini juga berhasil memenangkan tiga kategori sekaligus di Festival Film Bandung 2019, untuk kategori Film Bioskop Terpuji, Penulis Skenario Terpuji, serta Penata Artistik Terpuji.

3. Kucumbu Tubuh Indahku (2018)

Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
🎬 Judul: Kucumbu Tubuh Indahku
πŸ“… Tanggal Rilis: 13 Desember 2018 – Jogja NETPAC Asian festival
18 April 2019 – Bioskop
⭐ Cast: Muhammad Khan
Raditya Evandra
Randy Pangalila
Sujiwo Tejo
Teuku Rifnu Wikana
πŸŽ₯Β Sutradara: Garin Nugroho
✍️ Penulis: Garin Nugroho
πŸŽ₯ Produser: Ifa Ifansyah
πŸŽ₯ Sinematografi Gay Hian Teoh
πŸŽ₯ Penyunting Greg Araya
🎡 Musik
🏠 Rumah Produksi Fourcolours Films
Go-Studio
πŸ•’ Durasi 107 Menit (21+)
106 Menit (17+)

 

Dirilis pada bulan September 2018, film Kucumbu Tubuh Indahku menjadi pembicaraan hangat masyarakat Indonesia pada saat itu karena mengangkat isu kelainan seksual.

Dituduh mengkampanyekan LGBT, film Garapan Garin Nugroho ini mengundang kontroversi dari berbagai kalangan.

Tak tanggung-tanggung, terdapat sebuah petisi yang mengajak warganet untuk memboikot Kucumbu Tubuh Indahku di Indonesia. Bahkan petisi ini sudah ditandatangani lebih dari 53 ribu orang.

Kucumbu Tubuh Indahku menceritakan tentang seorang penari lengger bernama Juno yang memiliki sisi maskulin dan feminisme dalam dirinya. Ia kemudian menjadi gemblak seorang warok dalam tradisi klasik penari Reog.

Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris papan atas, seperti Muhammad Khan, Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana, Randy Pangalila, dan Endah Laras.

Terlepas dari segala kontroversi, Kucumbu Tubuh Indahku berhasil memborong sejumlah penghargaan dari berbagai festival film, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Untuk dalam negeri, film ini berhasil meraih delapan penghargaan dari dua belas nominasi di Festival Film Indonesia 2019, termasuk kategori Film Terbaik dan Sutradara Terbaik, serta memenangkan dua penghargaan di Festival Film Tempo 2018 untuk kategori Film Pilihan Tempo dan Sutradara Pilihan Tempo.

Kucumbu Tubuh Indahku juga berhasil meraih berbagai penghargaan di kancah internasional, seperti Venice Independent Film Critic 2018, Festival Des 3 Continents, serta Asia Pasific Screen Awards 2018.

Pecinta drakor wajib tahu judul-judul drama Korea terpopuler saat ini.

4. Something In The Way (2013)

Something In The Way (2013)
Something In The Way (2013)
🎬 Judul: Something In The Way
πŸ“… Tanggal Rilis: 15 Agustus 2013
⭐ Cast: Reza Rahadian
Ratu Felisha
Rosnita Putri
Wiwid Gunawan
Verdi Solaiman
πŸŽ₯Β Sutradara: Teddy Soeriaatmadja
✍️ Penulis:
πŸŽ₯ Produser: Teddy Soeriaatmadja
πŸŽ₯ Sinematografi Ical Tanjung
πŸŽ₯ Penyunting Greg Araya
🎡 Musik Adhitya Indra
Khikmawan Santosa
🏠 Rumah Produksi Karuna Pictures
πŸ•’ Durasi 96 Menit

 

Dibintangi oleh Reza Rahadian dan Ratu Felisha, Something In The Way mengundang banyak kontroversi karena mengandung unsur kelainan seksualitas dan konflik iman seseorang.

Film ini bahkan sampai tidak dirilis Indonesia karena khawatir film ini akan menimbulkan kontrversi yang semakin besar.

Something In The Way mengisahkan seorang supir taksi bernama Ahmad. Ia adalah seorang pemuda pekerja keras, mudah bergaul, dan menjadi pujaan banyak wanita. Dibalik itu semua, Ahmad memiliki kelainan seksualitas.

Meski gagal tayang di bioskop Indonesia, nyatanya film Something In The Way berhasil tayang perdana di Berlin International Film Festival 2013.

5. Makmum (2019)

Makmum (2019)
Makmum (2019)
🎬 Judul: Makmum
πŸ“… Tanggal Rilis: 15 Agustus 2019 – Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei
⭐ Cast: Titi Kamal
Ali Syakieb
Tissa Biani Azzahra
Adilla Fitri
Bianca Hello
Jajang C. Noer
Reni Yuliana
Arief Didu
Misha Jeter
πŸŽ₯Β Sutradara: Hadrah Daeng ratu
✍️ Penulis: Riza Pahlevi
πŸŽ₯ Produser: K. K. Dheeraj
πŸŽ₯ Sinematografi Rendra Yusworo
πŸŽ₯ Penyunting Firdauzi Trizkiyanto
Audi Vandira
🎡 Musik Joseph S. Djafar
🏠 Rumah Produksi Dee Company
Blue Water Films
πŸ•’ Durasi 95 Menit

Β 

Baru saja dirilis video teasernya, film produksi MD Pictures ini sudah menuai kontroversi dari sejumlah pihak.

Film makmum dianggap membuat kaum muslim jadi takut sholat sendirian, terlebih di malam hari.

Meski begitu, Makmum tetap ditayangkan di bioskop sesuai jadwal, hingga tayang di negeri jiran Malaysia.

Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, Makmum berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Film ini juga sukses secara komersil, terutama di Malaysia. Hingga hari ke-25 penayangannya, Makmum meraup keuntungan hingga 7.15 juta ringgit atau sekitar Rp. 19.5 miliar.

Film yang dibintangi oleh Titi Kamal dan Jajang C. Noer ini menceritakan sosok gaib di sebuah asrama yang disebut sebagai Makmum.

Sosok gaib ini semakin sering mengganggu penghuni asrama sejak Rini kembali menetap di asrama.

Bersama para penghuni asrama lainnya, Rini berusaha menguak misteri tersebut.

6. Salawaku (2016)

Salawaku (2016)
Salawaku (2016)
🎬 Judul: Salawaku
πŸ“… Tanggal Rilis: 26 Oktober 2016 – Tokyo International Film Festival
⭐ Cast: Karina Salim
Raihaanum
JFlow Matulessy
Wlko Kastanya
Shafira Umm
πŸŽ₯Β Sutradara: Pritagita Arianegara
✍️ Penulis: Iqbal Fadly
Titien Watimena
πŸŽ₯ Produser: Ray Zulham
Michael Julius
πŸŽ₯ Sinematografi
πŸŽ₯ Penyunting Firdauzi Trizkiyanto
Audi Vandira
🎡 Musik
🏠 Rumah Produksi Kamala Film Production
πŸ•’ Durasi 82 Menit

 

Film bergenre road movie rupanya tidak luput dari kontroversi. Dirilis pada 26 Oktober 2016, Salawaku malah mendapat penolakan oleh salah satu jaringan bioskop Indonesia hanya karena digarap oleh rumah produksi baru yang tidak terkenal.

Padahal jika ditelisik, tidak ada yang salah dengan film ini, bahkan tidak mengandung unsur ensitive yang memicu kontroversi.

Berlatarkan keindahan Pulau Seram Maluku, film ini menceritakan tentang perjalanan Salawaku dan Saras. Mereka berdua memiliki perbedaan usia, sifat, hingga kepentingan.

Berbagai konflik dan drama menyertai kisah perjalanan mereka hingga melangkah menjauh sebagai dua manusia yang tidak lagi sama. Film ini dibintangi oleh Karina Salim, Raihaanun, Jflow, dan Shafira Umm.

Seakan tidak menyerah dengan penolakan bioskop Indonesia, film Garapan Pritagita Arianegara ini sukses tayang perdana di Tokyo International Film Festival 2016.

Tak hanya itu, Salawaku juga berhasil menyabet penghargaan di Piala Dewantara untuk kategori Film Cerita Panjang Bioskop, dalam Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016. Berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi, Salawaku akhirnya diperbolehkan untuk tayang di bioskop pada tahun 2017.

Film pendek TILIK sedang viral. Dan inilah judul film pendek terbaik Indonesia yang harus kamu tonton juga.

7. Merdeka 17805 (2001)

Merdeka 17805 (2001)
Merdeka 17805 (2001)
🎬 Judul: Merdeka
πŸ“… Tanggal Rilis: 12 Mei 2001 – Jepang
⭐ Cast: Naoki Hosaka
Masahiko Tsugawa
Miki Fujitani
Chieko Matsubara
Koji Tsukamoto
Hajime yamaoka
Jundai Yamada
Naomasa Musaka
Lola amaria
Fajar Umbara
Takaaki Enoki
Kenji Mizuhashi
Isao Natsuyagi
Shiho Fujimura
Kenji Anan
So Yamanaka
Masahiro Noguchi
Shintaro Mizushima
πŸŽ₯Β Sutradara: Yukio Fuji
✍️ Penulis: Yoshihiro Ishiatsu
πŸŽ₯ Produser: Akiiro Fujii
Hiroaki Fujii
Satoshi Fukushima
Subagio Samtono
Gope T. Samtani
πŸŽ₯ Sinematografi Kenji Takama
πŸŽ₯ Penyunting Akimasa Kawashima
🎡 Musik Ryouichi Kuiyoshi
🏠 Rumah Produksi Kamala Film Production
πŸ•’ Durasi 123 Menit

 

Merdeka 17805 merupakan film sejarah yang dibuat dari hasil kolaborasi antara sineas Indonesia dengan Jepang.

Berdasarkan kisah nyata, film ini menceritakan perjuangan sejumlah personel Tentara Kekaisaran Jepang yang turut berperan dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

Film garapan Yukio Fuji ini memakan biaya yang tak sedikit, bahkan bekerjasama dengan TNI AD Indonesia demi menciptakan adegan perang yang realistis.

Sayangnya film ini menuai kontroversi besar lantaran salah satu adegannya yang tidak bisa diterima masyarakat Indonesia.

Dalam adegan kontroversional tersebut, seorang wanita tua berdarah Jawa mencium kaki tentara Jepang sambil menceritakan salah satu bait dari Ramalan Jayabaya tentang bangsa berkulit kuning yang akan membebaskan masyarakat Jawa dari penderitaan panjang.

Sempat dirilis di Indonesia pada tahun 2001, Merdeka 17805 akhirnya tidak beredar luas akibat kontroversi tersebut.

Meski gagal tayang di Indonesia, film ini sukses secara komersil di Jepang. Merdeka 17805 berhasil meraup keuntungan hingga Β₯ 550.000.000, atau kurang lebih setara dengan Rp. 76 miliar.

8. Battle of Surabaya (2015)

Battle of Surabaya (2015)
Battle of Surabaya (2015)
🎬 Judul: Battle of Surabaya
πŸ“… Tanggal Rilis: 20 Agustus 2015 – Indonesia
⭐ Cast: Eileen Shannon
Dominic
Nuriko Okuyama
Jason Williams
Tanaka Hidetoshi
Alejandro Esteban
Patrick
Arco
Vanhoebrouck Patrick Bernard
πŸŽ₯Β Sutradara: Aryanto Yuniawan
✍️ Penulis: M. Suyanto
Aryanto Yuniawan
πŸŽ₯ Produser: M. Suyanto
Aryanto Yuniawan
πŸŽ₯ Sinematografi
πŸŽ₯ Penyunting
🎡 Musik
🏠 Rumah Produksi STMIK Amikom
MSV Pictures
πŸ•’ Durasi 99 Menit

 

Meski merupakan film berbentuk animasi 2D, Battle of Surabaya juga menerima kontroversi dari masyarakat Indonesia.

Film yang dirilis pada 20 Agustus 2015 ini mendapat kritik karena plot cerita yang dianggap terlalu lemah. Selain itu, film ini juga menuai kontroversi karena strategi promosi yang dinilai banyak pihak terlalu berlebihan.

Pada saat itu, MSV Pictures sebagai rumah produksi Battle of Surabaya menggunakan isu β€œharga diri bangsa” untuk mengajak orang ke bioskop.

Disutradarai oleh Aryanto Yuniawan, Battle of Surabaya menceritakan petualangan seorang remaja tukang semir sepatu bernama Musa.

Ia kemudian menjadi kurir bagi perjuangan pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam peristiwa pertempuran dahsyat 10 November 1945 di Surabaya. Musa pun kemudian dipercaya sebagai kurir surat dan kode-kode rahasia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia yang didirikan oleh Bung Tomo.

Meski menuai kontroversi, film animasi ini nyatanya berhasil menuai banyak prestasi gemilang. Battle of Surabaya total meraih 39 penghargaan internasional dan 3 penghargaan nasional. Dan berikut adalah daftar penghargaan yang diterima oleh Battle of Surabaya:

  • Hollywood International Moving Pictures Film Festival (HIMPFF) untuk kategori Best Animation Feature
  • International Film Festival 2016 untuk kategori Best Feature Animation Movie
  • Seoul International Cartoon and Animation Festival 2016 untuk kategori Grandprize for Feature Film
  • Dingle International Film Festival 2016
  • Holland Animation Film Festival 2016
  • Athens Animfest 2016
  • Fantoche International Animation Film Festival 2016 untuk kategori Official Selection
Pengen download drama korea terbaru ? Coba baca daftar rekomendasi situs download drama korea yang dilengkapi subtitle Indonesia.

Itu dia delapan film Indonesia yang sukses memantik perhatian masyarakat dan berhasil menuai prestasi hingga di kancah internasional, terlepas dari segala kontroversi yang melekat dari film-film tersebut.

Sebagai penonton yang bijak, alangkah baiknya jika kita terus mendukung karya para sineas Tanah Air dengan menonton di bioskop serta platform streaming yang legal saja.

Lantas, dari kedelapan film yang sudah dibahas di atas, menurutmu film apa yang paling menarik untuk ditonton?

Riyandhiani Kartika Dewi

Pernah belajar di D3 Ilmu Komunikasi IPB dan sekarang melanjutkan S1 di Ilmu Komunikasi UNS. Suka nonton film.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Alasan untuk Mematikan Adblock

Untuk dapat mengakses konten kami, silahkan terlebih dahulu mematikan plugin Adblock. Karena di beberapa fitur tidak dapat digunakan ketika anda menggunakan Adblock.